30 Juli 2012

They Prove Me Wrong

I used to believe that some certain people are a nobody.
I don't listen to them,
I don't hang out with them,
I need not know them better,
I basically just don't care.


















But every single effin' time,
In the end,
They prove me wrong.

*Picture from www.icanread.tumblr.com

24 Juli 2012

Gerakan Melawan Lupa 2

Aku sering diancam
juga teror mencekam
Kerap ku disingkirkan
sampai dimana kapan

Ku bisa tenggelam di lautan
Aku bisa diracun di udara
Aku bisa terbunuh di trotoar jalan
tapi aku tak pernah mati
Tak akan berhenti


Aku sering diancam
juga teror mencekam
Ku bisa dibuat menderita
Aku bisa dibuat tak bernyawa
di kursi-listrikkan ataupun ditikam

Tapi aku tak pernah mati
Tak akan berhenti
Tapi aku tak pernah mati
Tak akan berhenti

Ku bisa dibuat menderita
Aku bisa dibuat tak bernyawa
di kursi-listrikkan ataupun ditikam

Ku bisa tenggelam di lautan
Aku bisa diracun di udara
Aku bisa terbunuh di trotoar jalan

Tapi aku tak pernah mati
Tak akan berhenti


Efek Rumah Kaca - Di Udara
Not Forgotten.Munir Said Thalib.8 Desember 1965-7 September 2004.

S.O.S. We Need More Specialist!

Ayah saya selalu bilang kalau hidup ini ibarat hutan belantara.
Kita ga akan pernah bakal tau, rintangan seperti apa yang kita bakal hadapi nanti. Oleh karena itu, alangkah baiknya kalau kita mempersiapkan sebanyak mungkin "senjata" sebelum memasuki hutan belantara tersebut.

Begitu beliau selalu berpesan. Paksakan dirimu belajar sedikit ini dan sedikit itu, kita tidak akan pernah tau, siapa tau sepanjang perjalanan hidup kita, hal-hal yang kita pelajari tersebut mungkin suatu saat akan kita butuhkan.

Saya tumbuh dengan mempercayai hal itu. Tidak buruk memang, tidak buruk sama sekali.
Didikan itu membuat saya sangat terbuka terhadap hal-hal baru, terhadap pemikiran baru, cara baru-ataupun lama, apapun, yang berbeda, semakin banyak, semakin beragam, semakin baik.

Namun, seiring berjalannya waktu saya perlahan menyadari bahwa pemikiran menjadi generalis tidaklah sepenuhnya tepat.

KITA BUTUH LEBIH BANYAK SPESIALIS! INDONESIA BUTUH LEBIH BANYAK SPESIALIS!

Definisi seorang spesialis menurut saya adalah seorang yang sangat-sangat ahli di bidang spesifik tertentu, bukan berarti pengetahuannya "nol" di bidang lainnya, namun untuk bidang tertentu, dia punya kemampuan yang jauh melebih rata-rata orang pada umumnya.

Kenapa kita butuh lebih banyak spesialis?

Menurut saya, Indonesia negara yang kaya. Negara yang sangat beragam. Banyak peluang di berbagai bidang, di berbagai daerah, di berbagai sektor industri, yang bisa dimanfaatkan.

Seorang anak TIDAK HARUS SELALU dibesarkan untuk menjadi seorang karyawan. Tidak harus selalu menjadi akuntan, tidak harus selalu menjadi seorang pengacara, tidak harus selalu menjadi seorang sales, marketing, finance, dan pekerjaan-pekerjaan "mainstream" lainnya.

Don't get me wrong, tidak ada yang salah dengan pekerjaan-pekerjaan di atas. Sama sekali tidak. Kalau memang dari antara pekerjaan-pekerjaan yang saya sebutkan sebagai "mainstream" di atas, ada yang merupakan passion kalian,hal yang kalian cinta untuk lakukan, then go ahead do it!

YANG SALAH ADALAH JIKA PEKERJAAN-PEKERJAAN DI ATAS DILAKUKAN KARENA TERPAKSA.

Karena paksaan orang tua, atau paksaan lingkungan, atau bahkan paksaan diri sendiri.

Passion, menurut saya adalah salah satu (jika tidak satu-satunya) pertimbangan seseorang dalam menentukan profesi yang dia akan pilih.

Motonya adalah : Be the best that you can be, in whatever field you choose.
Mau jadi penulis? Silahkan. Mau jadi pelukis? Monggo. Mau jadi arkeolog? Astronot? Pilot? Ahli bebatuan? Ahli astronomi? Ahli tumbuhan? Ahli hewan?

Lalu muncullah pertanyaan paling klise yang biasanya menghancurkan mimpi setiap anak di seluruh nusantara : "Kalau jadi itu, apa nanti bisa hidup? Apa ada uangnya? Bagaimana nanti masa depan kamu nak?"

Akhirnya biasanya, selamat tinggal pelukis, halo pegawai bank. Selamat tinggal sutradara film layar lebar, halo pengacara.

Pertanyaan saya sekarang :
1. Kira-kira, kalau kita adalah sound engineer terbaik yang dimiliki Indonesia, apakah kita akan jatuh miskin? Kalau kita adalah ahli gempa bumi terbaik yang dimiliki Indonesia, apakah kita akan kesulitan mencari pekerjaan? Kalau kita ahli tanah dan bebatuan terbaik yang dimiliki Indonesia, bahkan mungkin dunia, apa masih perlu konsultan dari luar negeri untuk menghentikan lumpur lapindo? (yang toh ternyata tidak berhasil juga)
Dan jika, sekali lagi jika KITA ADALAH YANG TERBAIK DI BIDANG KITA, apakah kita mungkin hidup susah karena tidak punya uang?

Pertanyaan anda selanjutnya tentu :
2. Bagaimana caranya supaya bisa menjadi yang terbaik? Ada lebih dari 200 juta orang di Indonesia.

Betul ada lebih dari 200 juta orang, tapi ada lebih dari 200 juta profesi unik, yang bisa kita masing-masing tekuni.

Miris mendengar bahwa tidak ada profesor bambu yang berasal dari Indonesia, padahal Indonesia merupakan salah satu daerah penghasil bambu yang cukup banyak. Di Eropa dan Amerika, banyak ahlinya. Mereka bahkan sudah menggunakan bambu sebagai bahan utama bangunan pengganti kayu pohon.
Miris rasanya mendengar bahwa kita yang negara agraris (katanya), tapi masih ekspor banyak sekali hasil pertanian dari negara tetangga. Beras, kacang kedelai, kacang hijau?
Banyak kemirisan lain di berbagai bidang yang saya dengan pengetahuan saya yang terbatas tidak ketahui.

My bottom line is,
please..be the best in whatever fields YOU choose.
Choose it wise, love what you do, do it long enough, and before long you'll be the expert in it.
And when you're an expert, it is only a matter of time until money will start to come into your pocket.
Your job is no longer a work, you're enjoying it, and you get paid for doing it!
Sounds good enough to you, people?

23 Juli 2012

Surat untuk Rumah

Teruntukmu,
Rumah Jiwaku

Tahukah kau dalam setiap tinta
Tak pernah habis terucap cinta
Dalam setiap hembus,
Dalam setiap jiwa,
Dalam setiap raga.

Ketika semua asa telah tiada,
Dalammu, ia kembali terjaga.
Ketika kalah adalah pilihan,
Dalammu, ia tiada.

Ketika cinta bukanlah kata, tapi rasa.

Jarak hanya penanda, bukan fakta.
Untuk kita, ia tak nyata.

Kata mereka, rumah adalah tempat hati berada.
Jika itu benar, maka rumahku adalah kamu.

Sekarang tanya hati pada pikirku,
Jika kita, tidak ditakdirkan untuk bersama,
Maka apa itu cinta?

Sukabumi
16.7.2012

Hujan

Dalam tiap tetesmu
Kau bawa nafas untukku.
Membantu langit,
mengucapkan rindu pada bumi.
Membantu awan,
sampaikan salam pada bebatuan.
Membantu kering pergi,
Menghadirkan damai memeluk kalbu
dalam tiap hati kecil anak manusia.

Hujanmu buat romansa
Bantuku ucapkan kata cinta
Bantu hati bicara,
Apa yang mulut tak berani kata
Bantu mata sampaikan makna
Yang tak sempat terucap oleh kata

Sekarang,
Tanya diri pada hatiku
Apa itu cinta?

Sukabumi
15.7.2012

20 Juli 2012

Paradoks

Dalam sebuah semesta paralel.

Rahwana yang menyekap Dewi Sinta selama 12 tahun tidak pernah sekalipun menyentuh tubuh sang dewi.
Ia hanya merayu.

Rahwana telah bersumpah, ia hanya mau menyentuh tubuh Dewi Sinta jika Dewi Sinta mencintainya.

Pada pertempuran terakhir melawan Rama, Rahwana yang tinggal seorang diri karena seluruh prajuritnya telah mati keluar dari Alengka dengan 8 kuda pilihan.

Sinta berusaha membujuk Rahwana agar menyerah, dan meminta maaf kepada Rama.

"Ksatria macam apa aku ini!! Menyerah saat jutaan rakyat telah mati karenaku!!", jawabnya kepada Sinta.

Sesaat sebelum Rahwana meninggalkan Gerbang Alengka, Sinta memegang pundak Rahwana dan berkata, "Sejujurnya aku kagum padamu."

"Apakah itu berarti kamu mencintaiku, Sinta?"

Sinta terdiam tidak menjawab.

Hanya air matanya titik di Taman Argasoka.


-Terinspirasi kisah Rama & Sinta menurut Dalang Sudjiwo Tedjo-

11 Juli 2012

The Magic Number 10.000

The writing below is inspired by one of the chapter in Outliers, a book written by Malcolm Gladwell.
What is talent?
It is a give from God they say. Certain people can do better with less effort than some other people do with more effort.
Some people may believe talent did exist, some people don't.
It has always been the competition between nature vs nurture.
For me, the writing has been an illumination on this cause.
I know do believe that impossible is nothing.
That hard work will not lie. That we are all created equal. That we are all master of our own destiny.
As Mandela said : "I am the master of my fate. I am the captain of my soul"