27 Desember 2010

Ganyang Malaysia?

26 Desember 2010
Indonesia baru saja menjalani final leg 1 dari piala AFF 2010 di Malaysia. Hasilnya : 3-0 untuk keunggulan Malaysia.

Insiden laser yang sempat membuat pertandingan terhenti beberapa menit langsung menjadi trending topic di twitter beberapa saat setelah pertandingan selesai.
Saya bahkan sempat mendapat broadcast message melalui bbm yang menganjurkan untuk melakukan hal yang sama di twitter. Tujuannya : inilah bentuk protes bangsa Indonesia (berani betul pengirim message ini mengatasnamakan bangsa Indonesia) kepada malaysia karena mereka curang..bla..mengganggu konsentrasi pemain kita..blaa..biar seluruh dunia tau..blaa..

Pasti pernah dengar pepatah yang berbunyi : anjing menggonggong, kafilah berlalu
Pertanyaannya, mengapa kafilah berlalu?
Jawabannya tentu saja : karena si anjing hanya menggonggong!

Yakinlah kalau anjing itu menggigit, kafilah pasti berhenti; atau paling tidak berlari.

Ini dia menurut saya pokok masalahnya.
Dari Sipadan Ligitan, angklung, batik, reog, lagu rasa sayange, semua protes-protes kesal-kesal kita, sampai terakhir ya insiden kemarin itu. The what so called Insiden "Laser malaysia curang". Menurut saya pribadi sih, itu semua tidak lebih dari gonggongan-gonggongan kosong.
Seperti menodongkan pistol yang kosong. Siapa yang takut?

Kita menjelek-jelekkan Malaysia, malaysia balik menjelek-jelekkan kita. Lewat facebook,twitter, blog-blog, dan seterusnya. Kapan habisnya? Menurut kita, kitalah pihak yang benar. Menurut malaysia, jelas malaysia yang benar.

Saya benar-benar pikir bahwa apa yang seharusnya sekarang kita semua, masyarakat Indonesia -yang (katanya) mencintai bangsanya ini (yang katanya siap kapanpun berangkat kalau ada perang melawan Malaysia)- lakukan adalah bukan lagi protes.

Tidak perlu lagi todongkan pistol tanpa peluru. Sekarang waktunya kita, generasi muda Indonesia untuk diam, introspeksi diri, ISI PELURU kita.

Belajar sebenar-benarnya, kerja sekeras-kerasnya, berlatih segiat-giatnya, dan tentu saja jangan lupa berdoa. Lalu kalau tiba waktunya, kita tembakkan peluru itu tepat di kepala lawan kita.

Siapa yang bakal berani melecehkan Indonesia kalau memang misalnya di tahun 2020 nanti yang menjadi orang terkaya di dunia berasal dari Indonesia, presiden FIFA berasal dari Indonesia, GDP per kapita Indonesia sudah mencapai $10000 per tahun, Indonesia menjadi negara dengan tingkat korupsi terendah, Indonesia menjadi negara penghasil polusi terendah dunia, Indonesia diakui sebagai pusat industri kreatif dunia.

Jangankan hanya malaysia, dunia juga akan bungkam.
Jangan banyak kata-kata, biar tindakan yang membuktikan.
Siapa yang bisa bertindak? Siapa yang bisa buat itu semua menjadi kenyataan?
Saya..
Kamu..
Kita..
Untuk Indonesia